Pada pembahasan sebelumnya dibahas tentang karakteristik flavonoid dan turunannya antosianin. Kali ini yang akan dibahas pada blog ini adalah karakteristik antosianin dan turunannya.


Antosianin di alam sudah berhasil diisolasi sebanyak 539 jenis tapi hanya 6 yang ada di bahan pangan seperti pelargonidin, cyanidin, peonidin, dephinidin, petunidin dan malvidi. Pigmen antosianin adalah pigmen yang bersifat larut air, terdapat dalam bentuk aglikon sebagai antosianidin dan glikon sebagai gula yang diikat secara glikosidik. Perbedaan  letak dan jumlah gugus tersubstitusi berpengaruh pada antosianidin dan  terhadap warna antosianin dapat dilihat pada Tabel 1.

Dapat dilihat dari table setiap perubahan gugus fungsi maka akan merubah fungsi dari turunannya. Perubahan warna yang terjadi pada antosianin diketahui karena adanya beberapa faktor yaitu pH, komplek logam dan kopigmentasi. Permasalahan utama pigmen alami dibandingkan dengan pewarna sintetis diantaranya sifat kurang stabilnya terhadap pengaruh perlakuan panas, cahaya, oksidasi, maupun keberadaan enzim dan logam dalam bahan. Stabilitas warna antosianin dapat dipertahankan atau ditingkatkan dengan reaksi kopigmentasi.

Beberapa jenis antosianin yang terdapat pada tanaman dapat dilihat strukturnya:
       a.       Bentuk antosianin yang terdapat pada tanaman Ceri Mahaleb

                 b.      Bentuk antosianin yang terdapat pada tanaman Blackcurrant

              c .       Bentuk antosianin yang terdapat pada tanaman Wortel Hitam


Yang ingin dijelaskan dari gambar dsn table diatas adalah gugus kromofor dan tipe gula yang terikat pada antosianin menyebabkan absorbsi cahaya pada antosianin berbeda dari spektrum UV-Vis. Dengan adannya ikatan rangkap terkonjugasi pada gugus kromofor yang terdapat dalam struktur antosianin membuat antosianin dapat menyerap cahaya pada daerah sinar tampak, sehingga memungkinkan analisis pigmen tersebut secara spektroskopi. Makin banyak dan panjang susunan ikatan rangkap terkonjugasi pada struktur antosianin, warna yang dihasilkan pada tanaman akan semakin kuat dan mengakibatkan penyerapan cahaya UV-vis terjadi pada panjang gelombang yang lebih panjang. Hal ini disebabkan energi yang diperlukan untuk mengalami transisi pada ikatan rangkap terkonjugasi makin kecil, sehingga absorbsi akan semakin bergeser ke panjang gelombang yang lebih besar.

Pemanfaatan antosianin pada berbagai organisme dapat menggerakan berbagai fungsi fisiologis yang berbeda dalam tubuh. Pemanfaatan antosianin pada tumbuhan digunakan sebagai zat pemberi warna, pelindung tanaman dari cekaman biotik dan
Permasalahan
  1.      Fungsi senyawa flavonoid sangatlah penting bagi tanaman pada pertumbuhan dan perkembangannya seperti peningkat pertumbuhan tabung serbuk sari, serta resorpsi nutrisi dan mineral dari proses penuaan daun. Lalu apa fungsi flavonoid bagi mahluk hidup lainnya? Hewan ataupun manusia?
     2.      Flavonoid bersifat asam dan merupakan senyawa polar. Dimanakah dari struktur flavonoid yang membuktikan hal tersebut?
     3.      Suplemen yang mengandung flavonoid mungkin memiliki dosis kandungan flavonoid yang lebih tinggi dibandingkan flavonoid yang terkandung di dalam sayuran dan buah-buahan. Apa yang terjadi jika dosis kandungan flavonoid yang kita konsumsi lebih tinggi? Apakah akan berbahaya?

Comments

  1. Saya Winda Sitia Elisabeth Sinaga, NIM A1C117016 akan mencoba menjawab permasalahan nomor satu. Flavonoid merupakan fenolik alam yang dapat berfungsi sebagai anti oksidan dan bioaktifitas yang dimilikinya membuat flavonoid dapat digunakan sebagai obat. senyawa ini dengan mudah dapat ditemukan pada batang, daun, bunga, dan buah tumbuhan. Pada tubuh manusia, flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan yang berfungsi sebagai pencegah kanker, maanfaat lainnya dari flavonoid adalah melindung struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, anti inflamasi, mencegah kropos tulang dan sebagai antibiotik. flavonoid juga dapat berperan langsung sebagai antibiotik, sebagai pembunuh bakteri dan mikroorganisme lain yang tidak baik bagi tubuh manusia. Fungsi flavonoid sebagai anti virus telah banyak dipublikasikan
    termasuk untuk virus HIV/AIDS dan virus herpes.

    ReplyDelete
  2. Saya emy yulia akan membantu menjawab no 3.
    Jika di konsumsi berlebihan maka terbukti dapat mengganggu kinerja obat.selain itu juga Senyawa flavonoid ini juga dapat menembus plasenta sehingga zat ini berpotensi memberi dampak pada janin, jadi sebaiknya di konsumsi yang sewajarnya saja.

    ReplyDelete
  3. Saya M.Raidil
    Nim A1C117006
    Akan coba menjawab permasalahan yang kedua, menurut saya pada struktur flavonoid yang membuktikan dia bersifat polar yaitu pada gugus hidroksi nya yang mengandung suatu gula sehingga menjadikan flavonoid Ini bersifat polar. Terimakasih semoga membantu:)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Persenyawaan Kimia Organik Heterosiklik

Zat Warna dan Kaitannya Dengan Spektro UV-Vis

Karakteristik Senyawa Bahan Alam (Bagian 1)