Reaksi Bersaing SN1 Dan E1
Pada
pembahasan sebelumnya telah dijelaskan mengenai reaksi substitusi nukleofilik
dan reaksi eliminasi. Dimana reaksi substitusi itu dibagi menjadi dua, SN1 dan
SN2, demikian juga eliminasi terdiri dari dua jenis yaitu E1 dan E2. Kali ini
akan dibahas mengenai reaksi bersaing antara SN1 dan E1.
Reaksi Sn1 dan E1 biasanya berjalan beriringan dan
sulit untuk dipisahkan , karena mereka berbagi karakteristik yang serupa, dan
kondisi yang menguntungkan satu juga mendukung yang lain. Kita telah
mempelajari mengenai karakteristik reaksi Sn1 dan faktor-faktor yang
mendukungnya. Kita dapat memperluas itu ke reaksi E1 juga:
Karakteristik mekanisme Sn1 dan E1:
a) Mereka
adalah proses multi-langkah
b) Mereka
terjadi dengan pembentukan intermediet karbokation pada langkah penentuan laju
c) Mereka
mengikuti kinetika orde satu (unimolecular). Yaitu, rate = k [substrat]
Mekanisme Sn1 dan E1 disukai dengan menggunakan:
a) Substrat
yang terhalang secara sterik
b) Lemah
(netral), nukleofil kecil dan pemanasan
c) Pelarut
polaritas sedang hingga tinggi
Mekanisme Sn1 mengarah ke produk pengganti, dan
mekanisme E1 mengarah ke pembentukan alkena.
Reaksi SN1 selalu mendominasi E1, karena hanya
diperlukan 1- tahap serangan ke karbokation yang datar:
Menaikkan suhu sedikit memperbesar proporsi E1, tetapi SN1 masih tetap dominan:
Lebih lazim
ditambahkan basa kuat untuk mendorong reaksi E2 apabila produk eliminasi yang
dikehendaki.
Eliminasi E1 dari haloalkana hanya terjadi dengan substrat
(biasanya 3 °) yang terionisasi membentuk karbokation antara, dan pembentukan
karbokation adalah langkah pertama dari reaksi E1. Pembentukan karbokation juga merupakan
langkah pertama dari reaksi substitusi SN1. Akibatnya, langkah pertama dari
kedua reaksi E1 dan SN1 identik
Dalam setiap presentasi tersebut kita mengabaikan
fakta bahwa reaksi SN1 dan E1 terjadi secara bersamaan. Terjadi eliminasi E1 ketika
etanol bertindak sebagai basa dan menghilangkan β-hidrogen dari C + antara. SN1
substitusi terjadi ketika etanol bertindak sebagai nukleofil dan membentuk
ikatan C-O dengan pusat C + dalam karbokation menengah
Substrat 3 ° apa pun yang terionisasi untuk
membentuk karbokation dan memiliki β-H (seperti t-butyl bromide) dapat berpotensi
mengalami reaksi SN1 dan E1 yang kompetitif. Contohnya adalah
2-bromo-2-methylbutane yang kita bandingkan dengan t-butyl bromide
(2-bromo-2-methylpropane) pada Tabel 9.1.
Nah, dari penjelasan diatas muncullah permasalahan,
yaitu:
1. Telah
dijelaskan bahwa SN1 dan E1 memiliki tahap awal yang sama yaitu pembentukan
karbokation dan tahap selanjutnyalah yang menentukan apakah akan terjadi
eliminasi atau substitusi. Pertanyaannya kapan bias terjadi eliminasi E1? Jelaskan
!
2. Masih
berhubungan dengan pertanyaan pertama , yaitu kapan reaksi kedua mengalami
substitusi SN1? Jelaskan !
3. Apa yang mempengaruhi laju reaksi eliminasi E1 dan
SN1 ?
Saya Siti May Saroh dengan NIM A1C117048 akan mencoba membantu menjawab permasalahan saudari regina no 3.
ReplyDeleteMenurut saya yang mempengaruhi laju reaksi SN1 dan E1 itu dari kepolaran pelarutnya saja. Hal ini dikarenakan berbeda pada SN2 dan E2 yang dimana mereka bergantung pada konsentrasi nukleofiliknya. Nah, pada reaksi SN1 dan E1 pada tahap pertama tidak ditolong sama konsentrasi nukleofiliknya. sedangkan untuk menentukan laju reaksi itu dilihat dari tahap pertamanya. Nah yang menentukan laju reaksi dari SN1 dan E1 itu dari kepolaran pelarutnya. yang dimana pelarut yang digunakan itu pelarut yang polar.
Semoga membantu :)
Saya Khairil Liza
ReplyDeleteNIM A1C117036
saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2.
Terjadinya substitusi apabila zat antara karbanion bereaksi dengan nukleofil sehingga mengalami reaksi substitusi.
Hai regina, aku enung sundari dengan nim A1C117056
ReplyDeleteSaya akan mencoba menjawab pertanyaan no.1
Reaksi Eliminasi terjadi ketika basanya itu lemah, pelarutnya polar dan suhunya tinggi. Terimakasih