Reaksi Bersaing antara Reaksi SN2 dan E2

Pada pembahasan sebelumnya telah dibahas mengenai reaksi bersaing antara SN1 dan E1, pada reaksi SN2 dan E2 juga terjadi  reaksi bersaing. Reaksi SN2 dan E2 terjadi pada kondisi yang sama, yaitu pelarut polar dan basa sangat kuat sehingga reaksi yang mengikuti jalur mekanisme SN2 seringkali berkompotisi dengan reaksi E2. Pada kompetisi ini, reaksi SN2 lebih gampang terjadi daripada E2 karena kondisi reaksinya kurang basa. Semakin tinggi tingkat kebasaan suatu reaksi, semakin besar kemugkinan eliminasi terjadi.




Basa lewis sebagai nukleofil

Alkil halida dengan -hydrogen + basa lewis

Basa lewis sebagai basa bronsted

Reaksi E2 (eliminasi)

Reaksi SN2 (substitusi)
 Apabila nukleofil (basa) menyerang atom karbon yang mengikat gugus pergi, terjadilah substitusi, sedangkan nukleofil (basa) yang menyerang atom H-β, maka terjadi eliminasi.


Tidak hanya tingkat kebasaan, ada 3 faktor lain yang mempengaruhi kompetisi antara SN2 dan E2 yaitu :
1.       Struktur alkil halida (substrat)
Alkil halida dengan jumlah alkil bersubstituen banyak pada karbon α memberikan hasil utama reaksi eliminasi. Sebagai akibatnya, alkil halida tersier memberikan lebih banyak eliminasi daripada alkil halida sekunder , dan lebih banyak lagi daripada alkil halida primer.
Alkil halida dengan jumlah alkil bersubstituen terbanyak pada karbon-β memberikan hasil utama reaksi eliminasi.
Alkil halida yang tidak mempunyai hidrogen β tidak dapat mengalami eliminasi β.

2.      Struktur basa
Dalam perbandingan basa alkoksida dengan kekuatan yang sama, basa alkoksida tersier seperti tersier butoksida memberikan hasil eliminasi terbesar daripada basa alkoksida primer.
Basa yang lebih lemah adalah nukleofil yang bagus dalam memberikan hasil substitusi dominan.

3.      Temperatur
Kenaikan temperature menaikan laju reaksi substitusi dan eliminasi. Tetapi biasanya kenaikan laju reaksi eliminasi lebih besar karena reaksi eliminasi biasanya memiliki energi aktivasi yang lebih tinggi, dan temperature tinggi memungkikan lebih banyk molekul untuk sanggup mencapai keadaan transisi eliminasi.









Permasalahan :
      1.      Telah dijelaskan secara lugas bahwa reaksi bersaing antara SN2 dan E2 terjadi karena terjadi pada kondisi yang sama. Namun pasti ada perbedaan diantara keduanya. Apa saja perbedaan tersebut?
        2.      Pada saat kapan saja reaksi Substitusi SN2 lebih unggul di reaksi bersaing ini? Jelaskan?
       3.      Dan apa yang harus dilakukan agar reaksi Eliminasi E2 lebih unggul dari reaksi Substitusi SN2 ?  Berikan penjelasannya?

Comments

  1. Saya Winda Sitia Elisabeth Sinaga
    NIM A1C117016
    Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2 reaksi SN2 dapat unggul jika pada reaksi tersebut diberikan jalur tanpa hambatan ke bagian belakang karbon α
    Diberikan nukleofil yang baik, dan
    Pelarut polar yang aprotik sehingga meningkatkan nukleofilisitas

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Nama Saya Melin Yohana Sitio dengan NI A1C117038. Agar reaksi eliminasi E2 lebih unggul atau mendominan terjadi ketika menggunakan substrat halida sekunder maupun tersier dengan nukleofil tingkat kebasaan yang tinggi. Jadi tergantung pada kekuatan basa dan keruahan nukleofil basa, yang akan memengaruhi besar persentase produk eliminasi. Terimakasih

    ReplyDelete
  4. Halo regina. Nama saya Siti May Saroh dengan NIM A1C117048. Disini saya akan mencoba oermaspermas regina nomor 1. Disini saya akan menjawab dari alkil Halidanya. Untuk alkil Halida tersier reaksi E2 cenderung terjadi jika pelarut yang digunakan kurang polar dan menggunakan nukleofilik yang kuat. Berbeda dengan SN2 yang mendominasi jika menggunakan basa yang kuat.
    Nah untuk Halida primer substitusi yang justru lebih mendominasi jika nukleofilik yang baik dan banyak. Sedangkan eliminasi lebih mendominasi jika menggunakan basa yang kuat. Begitupula dengan Halida sekundernya juga. Dan perbedaan yang lebih jelasnya lagi. Jika SN2 itu adalah substitusi sedangkan E2 itu adalah eliminasi. Semoga membantu :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Prinsip-Prinsip Dalam Sintesis Senyawa Organik (Bagian 2) Strychnine

Zat Warna dan Kaitannya Dengan Spektro UV-Vis

Karakteristik Senyawa Bahan Alam (Bagian 1)