Senyawa Polisklik Dan Reaksi Perisiklik


Senyawa Polisklik Dan Reaksi Perisiklik

    1.   Senyawa Polisiklik
Senyawa poliklik atau poliklik pendek (singular polycyclic) adalah senyawa kimia organik siklik di mana atom disusun dalam beberapa cincin. Jika senyawa hanya mengandung satu cincin, seseorang berbicara tentang monocycles. Dengan sedikit pengecualian, hanya karbon yang dapat membentuk siklus stabil. Jika heteroatom seperti nitrogen, oksigen, sulfur atau fosfor juga ada dalam sistem cincin, senyawa tersebut disebut poliklus heterosiklik. Jika dua atau lebih cincin secara langsung dihubungkan oleh ikatan tunggal, maka satu berbicara tentang urutan cincin. Siklus sangat umum di alam. Misalnya, steroid termasuk dalam siklus.
Contohnya lainnya adalah:

Untuk poliklus yang terdiri dari dua cincin, istilah senyawa bisiklik atau bisiklik adalah kebiasaan. Misalnya: naftalena. Tiga cincin disebut senyawa trisiklik. Dua cincin yang berbatasan langsung dengan ikatan umum juga disebut sebagai sistem cincin leburan atau leburan (contoh: naftalena, antrasena, fenantrena, piren).
Apabila dalam lingkaran cincin tersebut terdapat substituen maka penomoran itu dimulai pada karbon yang berdampingan dengan karbon milik bersama dan dilanjutkan mengitari lingkar yang lebih kecil kemudian baru lingkar yang lebih besar hidrokarbon polisiklik aromatik tertentu ada yang bersifat karsinogenik Artinya ada yang bersifat kanker senyawa ini dapat menghasilkan tumor pada tikus dalam waktu yang sangat singkat meskipun hanya sedikit yang dioleskan pada kulitnya.

  
    2.   Reaksi Perisiklik
Reaksi pericyclic adalah reaksi kimia di mana kondisi ikatan diubah oleh pergeseran elektron bersama tanpa pembentukan radikal atau ion intermediet. Keadaan transien bersifat siklik. Reaksi perisiklik berlangsung dalam satu tahap yang dapat dikatalisis baik oleh cahaya (terimbas cahaya =hv) maupun kalor (terimbas thermal). Reaksi pericyclic yang paling penting adalah
1.      reaksi elektrosiklik
2.      sikloadisi
3.      penataan ulang sigmatropik
4.      Reaksi cheletropic

1. Reaksi Sikloadisi
Reaksi sikloadisi adalah reaksi antara dua molekul tidak jenuh (mempunyai ikatan pi) membentuk suatu produk cincin (jenuh).
Reaksi sebaliknya dari Diels-Alder yang membentuk kembali diena dan dienofilnya disebut reaksi retro Diels-Alder (RDA)
2. Reaksi Elektrosiklik
Reaksi ini adalah merupakan suatu reaksi siklisasi dari suatu poliena terkonyugasi. Diena akan menghasilkan siklik anggota empat dan triena akan menghasilkan siklik anggota enam. Reaksi elektrosiklik bersifat reversibel dan reaksi sebaliknya disebut dengan reaksi pembukaan cincin (ring opening).

3. Penataan Ulang Sigmantropik
Penataan ulang sigmantropik (sigmantropic rearrangement) adalah reaksi perisiklik di mana satu atom atau gugus bergeser ke posisi lain. Reaksi ini dapat juga dikategorikan sebagai reaksi isomerisasi sebagaimana halnya reaksi elektrosiklik. Jenis reaksi perisiklik penataanulang sigmantropik didasarkan pada sistem penomoran ikatan rangkap yang merujuk ke posisi-posisi relatif atom yang terlibat dalam perpindahan (migrasi).
4. Reaksi cheletropic
Mereka adalah kasus khusus dari cycloadditions di mana ikatan yang baru terbentuk berasal dari atom yang sama. Sebagai contoh, ini adalah penambahan karbena ke ikatan rangkap. Reaksi-reaksi ini juga dapat dilacak melalui metode orbital perbatasan.

Permasalahnnya:
1.      Ada beberapa senyawa poliskilk aromatic yang dapat menyebabkan kanker. Bagaimana hal itu bias terjadi? Sebutkan apa nama senyawanya?
2.      Dari penjelasan yang sudah ada, apakah peranan senyawa polisiklik atau reaksi perisiklik dalam kehidupan nyata?
3.      Reaksi perisiklik berlangsung dalam satu tahap yang dapat dikatalisis baik oleh cahaya (terimbas cahaya =hv). Dari pernyataan tersebut coba jelaskan bagaimana jika tidak terdapat cahaya? Apakah reaksi perisiklik dapat terjadi?

Comments

  1. Saya akan menjawab permasalahan ketiga.

    Tentu saja bisa. Sesungguhnya perisiklik dapat berjalan apabila ada kriteria berikut:
    • Reaksi dapat berupa fotokimia (cahaya) atau termal (panas);
    • Reaksi dapat berupa cincin-pembukaan atau penutupan-cincin;
    • Bergantung pada jenis rotasi apakah konrotatory atau disrotatory, dari jenis rotasi ini dapat ditentukan apakah isomer cis atau trans dari produk akan terbentuk.

    Bila tidak memungkinkan menggunakan cahaya, maka alternatif lain dapat melalui katalisis termal. Termal di sini dimaksudkan panas atau kalor.

    ReplyDelete
  2. Saya ruslan rabani dengan nim a1c117028 akan menyelesaikan masalah no 2

    Salah satu manfaat dari senyawa polisiklik adalah kapur barus yang sering digunakan untuk menghusir serangga, nah bentuk kapur barus ini sebenarnya naftalen
    Terimakasih semoga membantu

    ReplyDelete
  3. Saya ulin ayu wulandaei (a1c117024) saya akan coba menjawab permasalahan no 1, jadi senyawa polisiklik aromatik tertentu ada yang bersifat karsinogenik yang artinya ada yang bersifat kanker. Cara karsinogen ini menyebabkan kanker sekarang sudah mulai terungkap. Untuk mengeliminasi hidrokarbon, tubuh mengoksidasinya agar lebih larut dalam air, sehingga lebih mudah diekskresikan. Produk oksidasi metabolik inilah yang merupakan penyebab utama kanker. Contohnya, salah satu karsinogen yang paling kuat dari jenis ini adalah benzo pirena.

    ReplyDelete
  4. Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    mampir di website ternama I O N Q Q
    paling diminati di Indonesia,
    di sini kami menyediakan 5 permainan dalam 1 aplikasi
    ~bandar poker
    ~bandar-q
    ~domino99
    ~poker
    ~bandar66
    segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
    Whatshapp : +85515373217

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Prinsip-Prinsip Dalam Sintesis Senyawa Organik (Bagian 2) Strychnine

Zat Warna dan Kaitannya Dengan Spektro UV-Vis

Karakteristik Senyawa Bahan Alam (Bagian 1)