Posts

Showing posts from February, 2019

MEKANISME REAKSI ELIMINASI E1

Image
Pada pembahasan kali, kita akan membahas tentang mekanisme reaksi Eliminasi E1…. Seperti yang telah dijelaskan pada materi sebelumnya dimana reaksi substitusi dan eliminasi dapat terjadi pada alkil halide yang atom C –nya mengandung hydrogen dan berikatan dengan atom C yang membawa halogen kemudian akan bereaksi dengan nukleofil. Yang membedakan antara reaksi substitusi dengan eliminasi adalah pada reaksi substitusi halogen akan digantikan dengan nukleofil, lebih rincinya klik disini. Sedangkan pada eliminasi, hydrogen dan halogen pada atom C yang bersampingan dieliminasi dan ikatan baru yaitu ikatan π terbentuk diantara karbon karbon yang pada mulanya membawa H dan X. Lebih jelasnya klik disini. Sama seperti pada reaksi substusi, reaksi eliminasi juga mempunyai 2 mekanisme, yakni mekanisme E1 dan E2. Untuk penjelasan mekanisme E2 silakan klik disini. Mekanisme Reaksi Eliminasi E1 Mekanisme Eliminasi E1 atau disebut juga eliminasi unimilekuler adalah reaksi   eliminas
Image
Pengertian Reaksi Eliminasi     Reaksi eliminasi adalah suatu jenis reaksi organik dimana dua substituen dilepaskan dari sebuah molekul baik dalam satu atau dua langkah mekanisme. Reaksi satu langkah disebut dengan reaksi E2, sedangkan reaksi dua langkah disebut dengan reaksi E1. Pada reaksi ini senyawa yang berikatan tunggal berubah menjadi ikatan rangkap. Harap diingat bahwa simbol angka pada huruf E (yang berarti e/im/nation) tidak melambangkan jumlah langkah. E2 dan E1 menyatakan kinetika reaksi, yaitu berturutturut bimolekuler dan unimolekuler.    Pada sebagian besar reaksi eliminasi organik, minimal satu hidrogen dilepaskan membentuk ikatan rangkap dua. Dengan kata lain akan terbentuk molekul tak jenuh. Hal tersebut memungkinkan sebuah molekul melangsungkan reaksi eliminasi reduktif, dimana valensi atom pada molekul menurun dua. Jenis reaksi eliminasi yang penting melibatkan alkil halida, dengan gugus pergi (leaving group) yang baik, bereaksi dengan basa Lewis membentuk alkena

Reaksi Substitusi Nukleoilik SN1

Image
A.   REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILILK Nukleofilisitas merupakan ukuran kemampuan sutau pereaksi yang menyebabkan terjadinya suatu reaksi subtitusi. Reaksi substitusi nukleofilik dibagi menjadi dua tahapan yaitu reaksi substitusi nukleofilik unimolekuler dan reaksi nukleofilik bimolekuler. Pada pembahasan sebelumnya telah diuraikan tentang reaksi substitusi nukleofilik bimokuler. REAKSI SUBSTITUSI MEKANISME SN1 Alkil halida tertier tidak mengalami substitusi dengan jalan SN2 karena adanya “hambatan steric-steric hindrance”. Akan tetapi apabila direaksikan dengan nukleofil lemah seperti H20 atau alkohol, alkil halida tertier (kecuali aril atau vinil halida) dapat terjadi substitusi dengan jalan lain. Mekanisme SN1 (substitusi, nukleofil, unimolekuler) adalah ionisasi dari suatu senyawa organik menjadi karbokation dan “gugus yang meninggalkan-leaving group”, dilanjutkan dengan kombinasi karbokation dengan nukleofil yang lemah tersebut. Oleh karena reaksi SN1 dari alk
Image
Kimia organik   merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang karakteristik, mekanisme, reaksi dan struktur bahan organik, yaitu senyawa yang mengandung atom karbon dalam berbagai bentuk. Senyawa organik membentuk struktur dasar dari kehidupan di Bumi dan memiliki struktur yang bervariasi. Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen penting dalam biokimia. Reaksi organik  adalah berbagai reaksi kimia yang melibatkan senyawa organik. Dalam sintesis organik, reaksi organik digunakan dalam membangun molekul organik yang baru. Produksi banyak zat kimia buatan manusia seperti obat-obatan, plastik, aditif makanan, dan pakaian bergantung pada reaksi organik. Dalam kimia organik, banyak reaksi yang dapat terjadi yang melibatkan ikatan kovalen d